Pengamanan Informasi dan Kriptografi

Menambah khasanah bacaan kriptologi dan pengamanan informasi bagi masyarakat Indonesia

  • Masukkan alamat surat elektronik Anda untuk mengikuti blog ini dan menerima pemberitahuan tentang pos baru melalui surat elektronik.

    Bergabung dengan 33 pelanggan lain
  • Arsip

  • Januari 2007
    S S R K J S M
    1234567
    891011121314
    15161718192021
    22232425262728
    293031  
  • Blog Stats

    • 519.516 hits
  • Pengunjung

Archive for Januari, 2007

Lebih jauh dengan Bapak Persandian Indonesia

Posted by hadiwibowo pada Januari 18, 2007

Menyambung artikel yang lalu tentang Mayor Jenderal TNI (purn) dr. Roebiono Kertopati, Bapak Persandian Republik Indonesia, berikut informasi tambahan tentang beliau yang saya dapatkan.

Pada masa perang kemerdekaan lebih tepatnya tanggal 4 April tahun 1946, Letnan Kolonel dr. Roebiono Kertopati mendapat perintah dari Mr. Amir Syarifuddin, Menteri Pertahanan RI saat itu, untuk mendirikan sebuah badan yang mengelola persandian nasional.

Bapak Roebiono Kertopati yang lahir di Ciamis pada tanggal 11 Maret 1914 sebelum dan selama perang dunia II tidak pernah bekerja dalam bidang persandian / kriptografi. Suami dari Amalia Achmad Atmadja ini adalah seorang dokter yang pada waktu itu menjabat sebagai dokter (medis) di Kementerian Pertahanan RI bagian B (intelijen). Karena pada masa itu, tidak seorang pribumipun dipercaya Belanda untuk bekerja dalam bidang persandian.

Beliau tidak mengenyam pendidikan persandian secara formal, namun hanya berupa kursus singkat pengenalan sandi dari kementerian luar negeri Belanda pada tahun 1949. Namun melalui bacaan serta imajinasi, logika dan intuisi, diciptakanlah sistem-sistem sandi sendiri.

Baca entri selengkapnya »

Posted in Artikel, Kriptografi | 2 Comments »

Program aplikasi sandi telah semakin mudah dijalankan

Posted by hadiwibowo pada Januari 14, 2007

Roma, Sugianto. Saat ini hampir setiap pekerjaan perkantoran dikerjakan dengan komputer dan semua datanya tersimpan dalam media penyimpanan harddisk, baik harddisk internal maupun eksternal. Sehingga data-data penting dan rahasia milik kantor yang tersimpan dalam harddisk tersebut perlu dilindungi dengan baik agar data tersebut tidak hilang dan juga terhadap akses data yang tidak sah.

Tehnik penyandian/enkripsi sampai saat ini masih merupakan cara paling ampuh untuk mengamankan data-data penting dan rahasia. Namun hanya sedikit orang saja yang mengaplikasikan cara ini. Hal ini disebabkan karena penerapan aplikasi sandi terhadap data dan file yang ada dalam harddisk memerlukan tahapan dan proses yang tidak mudah.

Namun seiring dengan semakin majunya perkembangan software aplikasi sandi, maka penerapan aplikasi sandi menjadi semakin mudah dari sebelumnya.

PGP Whole Disk Encryption 9.5 dan SecuStar DriveCrypt Plus Pack misalnya, memberikan jaminan kemudahan dalam menginstal dan menjalankan aplikasi sandinya. Kedua aplikasi ini dapat menyandi (enkrip) sebuah file, kumpulan file/dokumen dalam folder dan bahkan seluruh harddisk beserta semua file yang ada didalamnya.

Baca entri selengkapnya »

Posted in Artikel, Kriptografi, Pengamanan | 8 Comments »

Lembaga Sandi Negara

Posted by hadiwibowo pada Januari 13, 2007

Berdiskusi mengenai kriptografi / persandian dan RUU Rahasia Negara di negara ini tentu tidak lepas dari peran institusi pemerintah yang menangani bidang tersebut yaitu Lembaga Sandi Negara. Kelihatannya karena institusi ini menangani hal-hal yang bersifat rahasia, maka informasi seputar institusi ini pun sulit ditemukan di mesin pencari di internet.

Namun begitu, dari sumber terbuka, diperoleh informasi mengenai Lembaga Sandi Negara ini secara garis besar :

Lembaga Sandi Negara atau disingkat Lemsaneg atau diterjemahkan kedalam bahasa Inggris menjadi National Crypto Agency adalah institusi pemerintah Republik Indonesia yang secara resmi menjadi pengelola persandian dan rahasia negara.

Struktur Organisasi Lemsaneg dicatat dalam lembaran negara berupa Keputusan Presiden (keppres) RI no. 103 tahun 2001. Menurut keppres ini, Lemsaneg dikepalai oleh seorang kepala Lemsaneg yang dibantu oleh tiga orang Deputi dan seorang sekretaris Utama. Kepala Lemsaneg bertanggung jawab langsung kepada Presiden RI. Baca entri selengkapnya »

Posted in Kriptografi, Organisasi, Pengamanan | 44 Comments »

Sistem Sandi Asimetris

Posted by hadiwibowo pada Januari 1, 2007

Seperti yang telah disebutkan dalam artikel sebelumnya, algoritma sandi dapat dikelompokkan menjadi 3 kategori yaitu : sistem sandi simetris, sistem sandi asimetris dan sistem sandi hashing. Masing-masing sistem sandi ini memiliki cara yang berbeda dalam metode penyandiannya.

Sistem sandi asimetris atau dikenal juga sebagai sistem sandi kunci publik adalah sistem sandi yang metode menyandi dan membuka sandinya menggunakan kunci yang berbeda. Tidak seperti sistem sandi simetris, sistem sandi ini relatif masih baru. Algoritma sandi jenis ini yang telah terkenal diantaranya RSA (Rivest-Shamir-Adleman), ElGamal, dan Diffie-Hellman.

Sistem ini memiliki sepasang kunci yang disebut kunci publik yaitu kunci yang didistribusikan secara umum dan kunci privat yaitu kunci yang dirahasiakan yang hanya dimiliki oleh pihak yang berhak. Umumnya kunci publik digunakan untuk menyandi dan kunci privat digunakan untuk membuka sandi.

Sistem sandi asimetrik bekerja lebih lambat dari sistem sandi simetris, sehingga sistem sandi ini lebih sering digunakan untuk menyandi data dengan ukuran bit yang kecil. Sistem sandi ini sering pula digunakan untuk mendistribusikan kunci sistem sandi simetris.

Penggunaan lain sistem sandi asimetris adalah dalam tandatangan digital. Tandatangan digital seperti halnya tandatangan biasa digunakan untuk membuktikan keaslian dari suatu dokumen yang dikirimkan. Kunci privat digunakan untuk menandatangani, sedangkan kunci publik digunakan untuk membuktikan keaslian tandatangan itu.

Untuk lebih memudahkan pengertian tandatangan digital dapat diilustrasikan sebagai berikut :

Untuk menandai pesannya, si Pengirim menyandi pesan tersebut dengan kunci privat-nya. Setiap orang yang memiliki pasangan kunci publik-nya dapat membuka pesan tersandi itu dan mengetahui dengan pasti si Pengirim adalah orang yang tepat. Cara ini tidak melindungi kerahasiaan datanya, mengingat setiap orang dapat saja memiliki pasangan kunci publik dari si Pengirim. Tujuan dari tandatangan digital hanyalah membuktikan bahwa pesan tersebut memang dari si Pengirim.

Karena kunci publik didistribusikan secara umum, kita mempunyai permasalahan yang berbeda dengan sistem sandi simetris. Permasalahan utamanya adalah apakah kunci publik-nya berada ditangan yang tepat ?

Untuk mengatasi masalah tersebut maka Infrastruktur Kunci Publik (PKI) mencoba memberikan pemecahannya. Namun karena masih dalam tahap pengembangan, PKI tidak memberikan jaminan. Masih membutuhkan waktu lama untuk dapat menerima solusi PKI ini.-antz-

Posted in Kriptografi, Pemula | 3 Comments »