Pengamanan Informasi dan Kriptografi

Menambah khasanah bacaan kriptologi dan pengamanan informasi bagi masyarakat Indonesia

  • Masukkan alamat surat elektronik Anda untuk mengikuti blog ini dan menerima pemberitahuan tentang pos baru melalui surat elektronik.

    Bergabung dengan 33 pelanggan lain
  • Arsip

  • September 2017
    S S R K J S M
     123
    45678910
    11121314151617
    18192021222324
    252627282930  
  • Blog Stats

    • 519.512 hits
  • Pengunjung

Etika dan Tanggungjawab Penggunaan Teknologi Media Sosial

Posted by hadiwibowo pada September 25, 2017

Ketika penggunaan teknologi dan interaksi sosial dikombinasikan, batas antara apa yang kita sebut pribadi/privat dan umum menjadi kabur.

MedsosSaat ini tentu sudah tidak asing lagi bila di perangkat gadget yang kita pegang sudah tersedia aplikasi media sosial seperti Whatapps, Telegram, Facebook, Twitter, Linkedln, Google+, Skype, Youtube, online blogs dan lain-lain. Malah bila tidak tersedia dianggap aneh. Mendapatkannya pun sangat mudah free download. Teknologi media sosial atau populer disingkat medsos, yang dimaksud disini adalah aplikasi berbasis internet yang dapat menghubungkan secara virtual seseorang ke komunitas di seluruh dunia dan secara langsung dapat melakukan pertukaran informasi dan sumber daya dengan kalayak di komunitas tersebut.

Sesungguhnya teknologi media sosial tidak lebih dari perangkat komunikasi yang merubah budaya manusia dalam beraktifitas dan berinteraksi. Melalui perangkat tersebut dapat terbentuk suatu relationship virtual secara global dan demokratis dimana orang-orang di dalamnya dapat saling beropini, merayakan sesuatu, belajar bersama, mempromosikan sesuatu, melakukan penelitian atau komplain atas suatu masalah/kejadian. Selain itu keunggulan medsos juga dapat mempercepat penyampaian dan penyebaran informasi, mengurangi biaya pertemuan social, dan dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.

Teknologi media sosial akan terus berkembang dan akan semakin menjadi bagian dari keseharian kita. Hal ini memberikan banyak keuntungan yang membantu dalam kehidupan sehari-hari, namun selain itu juga memberikan tantangan yang perlu mendapat perhatian serius. Penggunaan yang tidak hati-hati dan tidak bijaksana akan mengakibatkan kerugian yang tidak dapat dihapuskan dari internet. Karena seperti kita semua ketahui, sekali kita klik SEND maka sudah terlambat bagi kita untuk men-DELETE nya.

Berbagai perusahaan/institusi profesi telah memanfaatkan sosial media ini sebagai kepanjangan tangan dalam menjangkau client/masyarakat nya dengan lebih luas dan dengan ongkos yang lebih murah. Pedagang individu pun dapat beriklan dengan medium medsos yang memberikan efek lebih mengena dan lebih efektif menghasilkan pelanggan. Hal yang sangat positif sepanjang para pelakunya tetap menyadari informasi-informasi yang layak disampaikan melalui media ini dan yang tidak.

Namun bila batas-batas informasi yang layak dan tidak layak ini tidak diperjelas dalam sebuah regulasi, maka dapat mengakibatkan bias antara informasi yang umum dan yang pribadi, menjadi sangat kabur pengertian “layak” diantara setiap individunya. Selain itu informasi buruk cepat tersebar, akibatnya bisa kita saksikan ketidak-sengajaan atau ketidak tahuan atau ketidak pedulian yang berakibatkan menampilkan data pribadi/privat/rahasia di media social. Sebagai contoh posting data pasien oleh karyawan rumah sakit, guru sekolah yang memposting data murid-muridnya, karyawan yang curhat atasannya atau sebaliknya yang berujung pada kasus hukum, posting tidak senonoh tokoh masyarakat, foto/video yang melanggar ham, dan lain-lain. Tidak hati-hati mengunggah gambar atau menulis komentar dapat menghancurkan karir, reputasi atau bahkan dapat berakibat pada kematian. Sarana medsos juga dapat memudahkan para kriminal dalam penyebaran propaganda, kampanye hitam, hoax atau penggiringan opini.

Menimbang kejadian-kejadian yang muncul yang mengakibatkan ketidak nyamanan baik disisi pengguna maupun disisi client, baik masyarakat, professional atau institusi, perlu diperhatikan etika penggunaan media sosial terutama bagi para professional/institusi, sehingga dapat meminimalkan kejadian yang tidak dikehendaki.

Menggunakan teknologi sosial media dengan tepat memberikan banyak manfaat. Tetapi penggunaan media sosial yang tidak tepat akan mengakibatkan perpecahan, permusuhan, kekacauan dan kerugian.

Sangat tepat menerapkan pepatah anonim berikut ini dalam ber-medsos:

-Bila kita tidak bisa berbuat baik, janganlah berbuat jahat;

-Bila kita tidak bisa membangun, janganlah merusak;

-Bila kita tidak bisa memperbaiki, janganlah menghancurkan;

-Bila kita tidak mengetahui, jangan menyebarkan;

-Jaga kata-kata;

-Jauhi hoax dan fitnah;

-Selalu cek dan cek ulang informasi yang diperoleh; dan

-Terakhir tapi bukan yang paling akhir: Jangan melototin gadget terus-menerus……….

*Antz*

 

Tinggalkan komentar