Metode Penyandian Code
Posted by hadiwibowo pada April 23, 2007
Code (kode) yang hendak disampaikan disini adalah code dalam pengertian kriptografi, bukan kode dalam pengertian umum atau elektronika. Namun walaupun begitu, pengertian code dalam kriptografi inipun mengacu pada pengertian kode secara umum, yaitu mengubah “sesuatu” menjadi sekumpulan huruf, angka atau karakter. Misalnya kode pos, kode digital, kode area telepon, kode negara dll.
Metode penyandian code telah dipakai sejak perang dunia I, didefinisikan sebagai metode untuk merubah teks pesan / berita asli menjadi teks sandi dengan cara mengganti kata demi kata atau frase demi frase dari teks asli tersebut menjadi kata lain yang tidak bermakna berupa kumpulan huruf acak atau kumpulan angka acak.
Secara umum dikenal istilah meng-code yang diartikan menyandi, namun terdapat perbedaan yang jelas antara metode penyandian code dengan metode penyandian pada umumnya. Metode penyandian code dilakukan dengan mengganti kata demi kata atau frase, sedangkan penyandian dengan metode lain, misalnya substitusi dan transposisi dilakukan dengan mengubah sebuah huruf / karakter atau kumpulan huruf / karakter.
Untuk dapat merubah teks asli menjadi teks sandi, diperlukan sebuah buku code. Dimana buku code adalah kumpulan daftar kata-kata yang mungkin akan dipakai sebagai pesan / berita, serta kumpulan kata-kata penggantinya sebagai code teks-nya.
Bentuk buku code sangat mirip kamus. Biasanya buku code dibuat dua buah yang identik, satu untuk menyandi dan satunya untuk menerjemahkan teks sandi (bisa dibayangkan sebagai kamus Indonesia-Inggris dan Inggris-Iindonesia). Karakter dalam code teks biasanya ditulis dalam kelompok 4 atau 5 karakter yang disesuaikan untuk efisiensi pengiriman dengan telegram.
Untuk memudahkan pengertian, dapat dilihat contoh berikut :
Sebagian isi buku code :
Angka 1 : BAUQW
Angka 2 : QODCP
Angka 3 : LMKNH
Titik (.) : TYREB
Koma (,) : HAGSN
JIKA : JAHSG
KITA : ZXCSX
MAU : MKSMV
AKAN : ODKFI
BERBUAT : KSDYH
ASLI : UIHFR
JALAN : HUWEF
TETAPI : DHSAH
TIDAK : KFYEW
MAKA : IDUFE
ALASAN : OKFJE
MENCARI : PIUHN
Teks asli :
1. JIKA KITA MAU BERBUAT, KITA AKAN MENCARI JALAN, TETAPI
2. JIKA KITA TIDAK MAU BERBUAT, MAKA KITA AKAN MENCARI ALASAN
Teks sandi code :
BAUQW TYREB JAHSG ZXCSX MKSMV KSDYH HAGSN ZXCSX ODKFI PIUHN HUWEF HAGSN DHSAH QODCP TYREB JAHSG ZXCSX KFYEW MKSMV KSDYH HAGSN IDUFE ZXCSX ODKFI PIUHN OKFJE
Agar metode penyandian code ini efektif, maka buku code yang merupakan “kunci” kekuatannya perlu dilindungi dan hanya dimiliki oleh orang-orang yang sudah disepakati.
Selain itu, juga dikenal metode penyandian code yang lebih khusus yang biasanya dipakai hanya sekali dan dalam keadaan tertentu tergantung dari kegiatan yang dilakukan.
Code ini mengubah kata-kata yang sensitif dan hendak dirahasiakan dengan kata-kata lain (tidak acak) sehingga secara biasa akan terlihat berubah arti.
Untuk memudahkan pemahaman bisa disimak contoh berikut :
Sebagian isi buku code :
PELABUHAN : PASAR
MARKAS : RUMAH NENEK
AMUNISI DAN SENJATA : BAWANG MERAH
SERANGAN : BELANJA
Teks asli :
Pindahkan amunisi dan senjata ke markas dan lakukan serangan ke pelabuhan
Teks sandi code :
PINDAHKAN BAWANG MERAH KE RUMAH NENEK DAN LAKUKAN BELANJA KE PASAR
-antz-
Mad Soleh said
Syukron katsiran
deking said
JAHSG MKSMV HUWEF IDUFE UIHFR
JAHSG MKSMV PIUHN OKFJE IDUFE ZXCSX ODKFI HUWEF
😀
Juli said
cara penyampaiannya mudah dimengerti karena disertakan contoh2 ok bgt.
mas tau g website mana yg hrs dikunjungi tuk cari Pseudocode yg berhubungan dg kriptografi? Thx.
fandi said
mas buku kodenya kita bikin sendiri atau emang sudah ada bukunya.?